LETAK
GEOGRAFIS DESA PONTEH
Desa
Ponteh adalah suatu desa dari 10 desa dan kelurahan yang ada di Kecamatan Galis
Kabupaten Pamekasan. Dilihat dari letak Geografisnya Desa Ponteh berada pada
ketinggian ±11 Meter dari permukaan
laut.
Jarak
tempuh dari desa ke kota Kecamatan adalah kurang lebih 2 kilo meter ke arah
Selatan, sedangkan jarak tempuh dari pusat desa ke kota Kabupaten kurang lebih
10 kilo meter ke arah Barat. Kalau dari pusat desa Propinsi kurang lebih 105 Km
Luas
wilayah desa Ponteh kurang lebih 129,845 hektar (ha), dan peruntukanya kurang
lebih 20,520 (ha) tanah kas Desa sebagai lahan pertanian dan kurang lebih 95
hektar sebagai lahan pertanian rakyat dan pemukiman rakyat. Daerah pertanian
termasuk tanah yang subur, sangat cocok untuk ditanam berbagai jenis tanaman
padi dan jagung,
1.
Batas-batas Desa
Desa
Ponteh berbatasan dengan beberapa desa yaitu :
a.
Sebelah
Timur
: Desa Polagan
Kecamatan Galis
b.
Sebelah
Selatan
: Desa Polagan Kecamatan Galis
c.
Sebelah Barat
: Desa Pagendingan Kecamatan Galis
d.
Sebelah
Utara
: Desa Panaguan Kecamatan
Larangan
2.
Kependudukan
Mata
Pencaharian Penduduk.
Penduduk
Desa Ponteh pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani, namun ada juga
yang sebagai pegawai Negeri, pegawai Swasta, TNI, Polri, Buruh, dan Wiraswasta.
Desa Ponteh berpenduduk 1116 Kepala Keluarga atau 2908 jiwa, yang mana 1.462
laki-laki dan 1.446 perempuan. :
Potensi
kerajinan
Kerajinan
adalah merupakan alternative baru yang sangat berpotensi untuk dikembangkan
sebagai pendukung pengembangan potensi pariwisata kedepan. Di samping itu pula
merupakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sebagai home industri. Kerajinan
yang sudah ada di desa Selat berupa kerajinan patung dari kayu. Di desa Setat
sampai saat ini sudah terdapat beberapa kelompok pengerajin patung kayu dengan
hasil yang cukup baik. Sudah biasa dipasarkan baik dalam negeri maupun sampai
ke luar negeri. Namun dalam hal pengembanganya terbentur dalam permasalahan
modal dan pemasaran. Sehingga diharapkan kepada pihak pemerintah untuk lebih
memperhatikan nasib pengerajin kecil yang ada di perdesaan, khususnya yang ada
di desa Selat yang sangat berpotensial.
DEMOGRAFI
1.
Transmigrasi
Luas
wilayah desa Selat bila dibandingkan dengan jumblah penduduk dapat
dikategorikan sebagai daerah yang cukup padat. Sehingga bila dibandingkan
dengan pertumbuhan lapangan kerja per-tahun dengan pertumbuhan penduduk cukup
juga sudah seimbang. Karena pertumbuhan penduduk cukup besar maka pada masa
belakangan ini tidak mustahil bila penduduk semakin banyak mencari pekerjaan ke
luar desa atau ke kota baik sebagai buruh, maupun berwiraswasta.
Sebagai
alternative pemecahanya, peluang untuk bertransmigrasi cukup banyak. Meskipun
sejak beberapa tahun sebelumnya sudah banyak penduduk yang berangkat mengikuti
program transmigrasi. Namun disisi lain program transmigrasi saat ini sudah
semakin kecil terlebih-lebih Departemenya sudah dilikwidasi. Sehingga setiap
tahunya semakin banyak para pemuda dan pemudi pergi ke kota-kota yang ada di
Bali untuk mengadu nasib mencari peluang kerja dengan berbagai ijasah
SLTP,SLTA, dan SMK, maupun Sarjana.
Hal
ini sebenarnya merupakan beban bagi pemerintah untuk bisa menciptakan lapangan
kerja baru, sehingga dapat mengurangi pengangguran.
2. Keluarga
Berencana (KB)
Meskipun
di atas dikemukakan bahwa pertumbuhan penduduk di desa Selat cukup besar, namun
bukan berarti program Keluarga Berencana tidak berasil. Semua disebabkan karena
besarnya Pasangan Usia Subur (PUS) yang produktif. Bila dilihat dari besarnya
jumlah Kepala Keluarga yaitu mencapai 1.637 Kepala Keluarga. Sebenarnya
semangat masyarakat untuk mengikuti program Keluarga Berencana sangat tinggi,
sehingga pertumbuhan atau kelahiran bayi per-tahunnya presentasenya sudah cukup
kecil bila dibandingkan dengan jumlah Kepala Keluarga. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada table di bawah ini :
NO
|
Data
Pertumbuhan Penduduk
|
Keterangan
|
||||
Th.
2006
|
Th.
2007
|
Th.
2008
|
Th.2009
|
Th.2010
|
||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
1
|
6.904
|
7.334
|
7.363
|
7.476
|
7.596
|
B
A B III
PEMERINTAHAN
DESA
Pemerintahan
Desa Selat selaku Desa Dinas sampai saat ini masih berbentuk ke Prebekelan di
bawah wilayah Kecamatan Sukasada. Namun disamping Prebekel sebagai Kepala Desa
ada pulalembaga-lembaga lain yang ikut mendampingi dalam hal menjalankan roda
Pemerintahan.
Lembaga-lembaga
yang dimaksud adalah: Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sesuai dengan Perda No.
9 Tahun 2006 yang jumlah personilnya 13 orang. Kemudian Lembaga Pemerdayaan
Masyarakat (LPM), disamping itu pula lembaga-lembaga social lainya juga sangat
berperan aktif membantu Prebekel dalam menjalankan roda pemerintahan : seperti
PKK, Karang Taruna, PHDI, WHDI, PERADAH, dan masih banyak lagi lembaga-lembaga
sosial yang lain.
Disamping
mitra kerja Prebekel adalah lembaga-lembaga tersebut diatas, sebagai pembantu
Prebekel dalam hal melayani masyarakat sehari-hari dibantu oleh seorang
Seketaris dan lima orang Kepala Urusan yaitu :
1.
Kepala Urusan Pemerintahan :
Ketut Asmini
2.
Kepala Urusan
Umum
: Ni Ketut Diah Indrawati
3.
Kepala Urusan Pembangunan :
Putu Putra
4.
Kepala Urusan Keuangan
: Made Adnyana
5.
Kepala Urusan Kemasyarakatan : Made Darmika
Selain
itu sebagai perpanjangan tangan Perbekel dalam melayani masyarakat di
masing-masing dusun atau Banjar Dinas, Prebekel dibantu oleh tujuh orang Kelian
Banjar Dinas yaitu :
1.
Banjar Dinas Tukad
Juwuk :
Kadek Sinas Asih
2.
Banjar Dinas
Sekarsari
: Ketut Mangku
3.
Banjar Dinas Gambuh
: Ni Wayan Firstyasti Arum Habsari, S.Pd.
4.
Banjar Dinas Gunung Sekar
: Ketut Rubita
5.
Banjar Dinas
Bululada
: Putu Selamat
6.
Banjar Dinas Selat
: Made Kertia
7.
Banjar Dinas
Witajati
: Putu Sedana
Lebih
lanjut Struktur Pemerintahan Desa terlampir.
1. Badan
Permusyawaratan Desa (BPD)
Perubahan
tatana dari Lembaga Musyawarah Desa (LMD) menjadi Badan Permusyawaratan Desa
(BPD) ini mengacu pada Perda Nomer 9 Tahun 2006. Keberadaan Badan
Permusyawaratan Desa di Desa Selat dibentuk berdasarkan azas demokrasi, dipilih
langsung oleh masyarakat, sehingga apa yang menjadi aspirasi masyarakat
terwakili. Badan Permusyawaratan Desa mempunyai tugas dan fungsi hampir sama
dengan Lembaga Musyawarah Desa sebelunya. Hanya saja beberapa hal yang lebih
pringsip seperti : mengayomi Desa Adat, menetukan pemilihan Prebekel, serta
mengusulkan pemberhentian Prebekel.
2. Lembaga
Pemerdayaan Masyarakat (LMP)
Mengacu
pada Nomer 9 Tahun 2006 Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) pun
ditata kembali menjadi Lembaga Pemerdayaan Masyarakat (LMP). Dari segi susunan
kelembagaan keberadaan Lembaga Pemerdayaan Masyarakat (LMP) mempunyai susunan
kelembagaan dari tingkat desa sampai ke tingkat pusat, yang mana susunanya
sebagai berikut :
Di
tingkat desa disebut Lembaga Pemerdayaan Masyarakat (LMP). Di tingkat kecamatan
disebut Forum Komunikasi Asosiasi Lembaga Pemerdayaan Masyarakat (Forum As
LPM). Di tingkat kabupaten disebut Dewan Pimpinan Daerah Lembaga
Pemerdayaan Masyarakat (DPD LPM). Sedangkan kalau di tingkat propinsi disebut
Dewan Pimpinan Daerah tingkat I (DPD Tingkat I).
Lembaga
Pemerdayaan Masyarakat bersifat independen, sebagai mitra kerja Prebekel dalam
merencanakan, melaksanakan, serta mengawasi pembangunan.
3. Pembinaan
Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Masalah
kesejahtraan keluarga sangat perlu mendapat perhatian, yang mana sebagai
permasalahan dalam keluarga harus dapat diatasi dan di atur oleh para ibu-ibu
rumah tangga khususnya. Untuk mendapat pembinaan dalam hal tersebut dibuatlah
suatu wadah yang di sebut dengan PKK. Lembaga ini termasuk dalam bagian dari
bidang-bidang Lembaga Pemerdayaan Masyarakat.
Melalui
wadah PKK dibentuklah kelompok dasa wism, sehingga sepuluh program pokok PKK
dapat dilaksanakan. Dalam wadah ini para ibu-ibu dapat saling bertukar pendapat,
saling isi mengisi dan juga mendapat hal yang dapat memberikan kesejukan rumah
tangga.
4. Karang
Taruna
Kepemudaan
juga merupakan bagian dari bidang-bidang Lembaga Pemerdayaan Masyarakat (LPM),
melalui wadah Karang Taruna dapat membina mental dan moral masyarakat, generasi
muda kususnya. Mengingat generasi muda adalah ujung tombak yang menetukan masa
depan bangsa Indonesia
Disamping
itu pula melalui organisasi pemuda baik di tingkat dusun maupun di tingkat
desa, para pemuda dan pemudi menerapkan barisan dalam membangun desa. Menetukan
masa depan desa sendiri berarti menetukan masa depan bagsa.
5. Desa
Adat
Di
wilayah desa Dinas Selat hanya ada satu desa Adat yaitu desa Adat Selat Pandan
Banten. Kedudukan desa Adat selalu berdampingan dengan desa Dinas. Sebagai
karma desa Adat juga sebagi masyarakat desa Dinas.
Ciri
khas desa Adat adalah memiliki Kahyangan Tiga sebagai prahyangan utamanya,
disamping pura-pura yang lain yang menjadi tanggung jawab desa Adat dalam
segala bentuk kegiatannya.
Konsep
Khayangan Tiga di desa Adat Selat Pandan Banten tidak seperti pada umumnya,
Pura Dalem berada di dekat Setra, melainkan berada di hulu (sebelah selatan)
Pura Desa.
Dari
tata upacara yang paling menonjol adalah tidak adanya pembakaran mayat (sawa)
pada saat upacara Pitra Yadya. Dalam melaksanakan kegiatan agama dan adat
prajuru Adat berkerja sama dengan lembaga agama dan adat di antaranya :
Parisada Hindu Darma (PHDI), Petugas Penyuluh Lapangan Agama (PPL.AH), Wanita
Hindu Dharma (WHDI), dan Persatuan Pemuda Hindu (Paradah) yang ada di desa
Selat.
Lembaga-lembaga
inilah yang membantu dalam pembinaan umat dibidang agama dan spiritual,
kerukunan antar umat, dan asosiasi tetang beberapa hal yang baru sesuai dengan
Keputusan Majelis Agama Hindu (PHDI).
6. Subak
Dalam
pengaturan tata guna air dan irigasi di Desa Selat dilaksanakan oleh subak, di
Desa Selat ada 11 Subak sawah dan satu subak Abian yaitu : Subak Abian Ayodhya
Pura Kelian subaknya adalah : Made Sudjana
Subak
Sawah
1.
Subak
Limo
: Made Sadra
2.
Subak
Sema
: Ketut
Sujana
3.
Subak
Anyar
: Gede Sika
4.
Subak
Kawana
: Kadek Widiarsa
5.
Subak
Kunci
: Ketut Seba
6.
Subak Munduk Kendang : Made
Sarjana
7.
Subak Gambuh
: Putu Sumendra
8.
Subak Selat
: Ketut Mara
9.
Subak Lebah
: Kadek Nadia
10.
Subak ABE
: Wayan Sweca
11.
Subak Sampat
Seha
: Gede Rina
b.
7. Sarana
Kesehatan
a.
Posyandu
Kegiatan
Posyandu dilaksanakan di tiap-tiap dusun atau Banjar Dinas secara rutin tiap
bulan dengan kegiatanya : Penimbangan Balita, Balita, pemeriksaan kesehatan,
pemberian makanan tambahan serta dilaksanakan penyuluhan tentang kesehatan
b.Puskesmas
dan Polides.
Di
desa Selat sudah tersedia fasilitas kesehatan berupa Puskesmas Pembantu dan
Pondok bersalin Desa (Polindes) yang masing-masing sudah ditempati oleh seorang
perawat dan seorang Bidan Desa. Keberadaan ini sangat membantu pelayanan
dibidang kesehatan masyarakat.
8. Sasaran
dan Media Informasi
- Jumlah sarana Komputer pada Kantor Desa dan spesifikasinya: 1 unit Komputer, dan 1 unit Printer.
- Jumlah penduduk yang memiliki TV dan RadioTV = 852 buah dan Radio = 536 buah.
- Jumlah penduduk yang memiliki HP/Telepon Genggam = 222 oran
- Jumlah penduduk yang mempunyai Komputer = 91 orang